Teknologi Baru Processor 80 core



Kalkulasi 1 Triliun per Detik, Konsumsi 62 watt Saja

Kecepatan dalam proses merupakan indikator utama kualitas sebuah komputer. Beberapa waktu lalu, masyarakat teknologi dihebohkan kemunculan processor dual core. Tidak lama setelah itu, produsen processor kembali mencengangkan publik dengan teknologi dua kali lebih cepat (quad core).

Ketika processor dual core ramai dijual di pasar dan processor quad core masih menunggu timing tepat untuk dilepas pada konsumen, gebrakan menakjubkan kembali dilakukan Intel. Produsen processor ini melakukan terobosan dengan mengenalkan processor 80 core.

Processor spektakuler ini mampu melakukan perhitungan sampai satu triliun per detiknya. Dalam istilah kecepatan komputer, setara dengan 1,01 teraflops. Sesuai dengan informasi yang dirilis Intel, processor 80 core ini tidak memerlukan konsumsi listrik besar. Hanya dibutuhkan listrik 62 watt. Ini pun masih lebih hemat dari dual core yang 100 watt.

Kemampuan kalkulasi satu triliun per detik ini pernah ada pada 1996 di Sandia National Laboratories. Bedanya, ketika itu processor dengan kecepatan setara merupakan gabungan dari hampir 10 ribu Pentium Pro processors. Membutuhkan tempat lebih dari 2000 kaki persegi, dan mengkonsumsi listrik sebesar 500 kilowatt.

Berita besar yang dirilis Intel ini sangat menggemparkan, mengingat baru satu bulan lalu perusahaan ini mengumumkan pada masyarakat kalau mereka mengalami masalah pada bahan baku processor.

Ketika itu, Intel dan International Business Machines Corp (perusahaan rekan Intel) mengeluarkan pernyataan di tempat terpisah jika silicon yang menjadi bahan dasar utama processor tidak hemat listrik. Ini tentu menghambat pengembangan processor super cepat namun hemat energi milik Intel.

Sampai saat ini, Intel sudah membuat protoytype processor super tersebut. Namun belum dijelaskan pasti, kapan processor 80 core akan dilempar ke pasar untuk dikonsumsi masyarakat.

"Kurang lebih baru lima sampai delapan tahun ke depan kami baru bisa menjual untuk umum. Penyebabnya bukan kami tidak siap. Namun sampai saat ini, kami menilai bahwa masih belum ada sistem operasi ataupun software yang mampu mengendalikan processor ini," ujar salah seorang juru bicara Intel.

Bekerja sama dengan perusahaan yang tidak disebutkan namanya, Intel saat ini juga tengah mengembangkan sistem operasi dan software yang mampu mengendalikan processor 80 core secara maksimal. (dat/bs)

Sumber : http://www.wemaster.net/

No comments: