10 Cara Bangkit dari Kesedihan

Setiap orang pasti pernah mengalami masa-masa sulit. Penyebabnya macam-macam, bisa karena sedang patah hati, sakit secara fisik, bokek alias tidak punya uang, dan semacamnya. Pada saat-saat seperti itu, bisa jadi orang mengalami frustrasi, depresi, dan ekstremnya, mencoba bunuh diri.
Mudah-mudahan Anda tidak usah seperti itu. Coba tip di bawah ini untuk menemukan kembali semangat diri.

1. Ayunkan tubuh dan bernyanyi
Pasang musik favorit, terutama yang berirama disko atau dance. Sambil bergoyang, Anda juga bisa ikut menyanyi.

2. Tersenyum
Tersenyum bisa 'mengakali' otak. Maksudnya, karena otot-otot Anda memaksakan senyum, otak akan berpikir bahwa Anda sedang senang.

3. Habiskan waktu dengan orang-orang tercinta
Ada orang yang senang kongkow dengan teman-temannya, ada juga yang senang bermain dengan anak-anak kecil. Terserah yang mana pilihan Anda, yang jelas pilihan kedua amat menyenangkan. Bayangkan Anda mencubit pipi seorang bocah, menyaksikan keriangannya menjilat es krim, bermain di kolam renang, atau melakukan apa pun. Percayalah, keriangan anak-anak akan menular pada Anda.



4. Hadiahi diri Anda sendiri
Kalau ada pekerjaan yang tidak Anda sukai, jangan ditunda. Segera kerjakan, supaya setelah itu usai, Anda bisa memberi kado bagi diri Anda sendiri. Hadiahnya tak usah mahal-mahal amat, bisa berupa memanjakan diri di spa atau salon, berendam di kamar mandi, membaca majalah atau buku, atau tak melakukan apa pun sambil mengunyah dua keping cokelat.

5. Bersihkan sekeliling Anda
Keadaan yang kacau balau memang bikin dada sesak. Karena itu, bebenahlah. Biarkan segala sesuatu berada di tempat yang seharusnya. Seni kuno Feng Shui menyebutkan bahwa mengenyahkan kekacaubalauan di suatu tempat berarti akan mengusir energi negatif dari sana. Cobalah.

6. Lakukan tindakan
Bila ada sesuatu yang membuat Anda cemas, entah itu kesehatan, pekerjaan, atau kehidupan rumah tangga, lakukan sesuatu. Jangan biarkan suatu masalah menjadi berlarut-larut, menggerogoti kebahagiaan Anda, dan 'menikam' apa yang seharusnya Anda peroleh.

7. Berpikir positif
Para konsultan psikologis tak akan pernah bosan menghadiahi kedua kata ini. Sebab, ujung-ujungnya, segala masalah bisa terasa lebih ringan kalau Anda selalu berusaha berpikir positif.

8. Jadi orang yang kreatif
Kalau cuma duduk melamun sambil mengeluh bahwa dunia ini tidak adil, sudah jelas dunia ini memang 'terasa' tidak adil. Anda tidak punya kesibukan, sih. Cari sesuatu yang menyibukkan diri, seperti mengerjakan pekerjaan tangan, memasak, berkebun, meredekorasi rumah, dan sebagainya.


9. Menulis
Banyak ahli setuju bahwa menulis dapat menghilangkan stres. Cobalah dengan menuangkan apa yang Anda alami ke dalam selembar kertas. Anda akan kaget melihat hasilnya.

10. Berolahraga
Manfaat olahraga pasti sudah Anda ketahui. Tapi, melakukannya ketika Anda sedang sedih, bisa jadi membawa kegunaan lain. Di antaranya adalah, membuat Anda lupa masalah, dan membawa semangat baru.

Aku Menangis untuk Adikku Enam Kali

Aku dilahirkan di sebuah dusun pegunungan yang sangat terpencil. Hari demi hari, orang tuaku membajak tanah kering kuning, dan punggung mereka menghadap ke langit. Aku mempunyai seorang adik, tiga tahun lebih muda dariku.

Suatu ketika, untuk membeli sebuah sapu tangan yang mana semua gadis di sekelilingku kelihatannya membawanya, Aku mencuri lima puluh sen dari laci ayahku. Ayah segera menyadarinya. Beliau membuat adikku dan aku berlutut di depan tembok, dengan sebuah tongkat bambu di tangannya. "Siapa yang mencuri uang itu?" Beliau bertanya. Aku terpaku, terlalu takut untuk berbicara. Ayah tidak mendengar siapa pun mengaku, jadi Beliau mengatakan, "Baiklah, kalau begitu, kalian berdua layak dipukul!" Dia mengangkat tongkat bambu itu tingi-tinggi. Tiba-tiba, adikku mencengkeram tangannya dan berkata, "Ayah, aku yang melakukannya!"



Tongkat panjang itu menghantam punggung adikku bertubi-tubi. Ayah begitu marahnya sehingga ia terus menerus mencambukinya sampai Beliau kehabisan nafas. Sesudahnya, Beliau duduk di atas ranjang batu bata kami dan memarahi, "Kamu sudah belajar mencuri dari rumah sekarang, hal memalukan apa lagi yang akan kamu lakukan di masa mendatang? ... Kamu layak dipukul sampai mati! Kamu pencuri tidak tahu malu!"

Malam itu, ibu dan aku memeluk adikku dalam pelukan kami. Tubuhnya penuh dengan luka, tetapi ia tidak menitikkan air mata setetes pun. Di pertengahan malam itu, saya tiba-tiba mulai menangis meraung-raung. Adikku menutup mulutku dengan tangan kecilnya dan berkata, "Kak, jangan menangis lagi sekarang. Semuanya sudah terjadi."

Aku masih selalu membenci diriku karena tidak memiliki cukup keberanian untuk maju mengaku. Bertahun-tahun telah lewat, tapi insiden tersebut masih kelihatan seperti baru kemarin. Aku tidak pernah akan lupa tampang adikku ketika ia melindungiku. Waktu itu, adikku berusia 8 tahun. Aku berusia 11.

Ketika adikku berada pada tahun terakhirnya di SMP, ia lulus untuk masuk ke SMA di pusat kabupaten. Pada saat yang sama, saya diterima untuk masuk ke sebuah universitas propinsi. Malam itu, ayah berjongkok di halaman, menghisap rokok tembakaunya, bungkus demi bungkus. Saya mendengarnya memberengut, "Kedua anak kita memberikan hasil yang begitu baik...hasil yang begitu baik..." Ibu mengusap air matanya yang mengalir dan menghela nafas, "Apa gunanya? Bagaimana mungkin kita bisa membiayai keduanya sekaligus?"

Saat itu juga, adikku berjalan keluar ke hadapan ayah dan berkata, "Ayah, saya tidak mau melanjutkan sekolah lagi, telah cukup membaca banyak buku." Ayah mengayunkan tangannya dan memukul adikku pada wajahnya. "Mengapa kau mempunyai jiwa yang begitu keparat lemahnya? Bahkan jika berarti saya mesti mengemis di jalanan saya akan menyekolahkan kamu berdua sampai selesai!"

Dan begitu kemudian ia mengetuk setiap rumah di dusun itu untuk meminjam uang. Aku menjulurkan tanganku selembut yang aku bisa ke muka adikku yang membengkak, dan berkata, "Seorang anak laki-laki harus meneruskan sekolahnya; kalau tidak ia tidak akan pernah meninggalkan jurang kemiskinan ini." Aku, sebaliknya, telah memutuskan untuk tidak lagi meneruskan ke universitas.

Siapa sangka keesokan harinya, sebelum subuh datang, adikku meninggalkan rumah dengan beberapa helai pakaian lusuh dan sedikit kacang yang sudah mengering. Dia menyelinap ke samping ranjangku dan meninggalkan secarik kertas di atas bantalku: "Kak, masuk ke universitas tidaklah mudah. Saya akan pergi mencari kerja dan mengirimu uang."

Aku memegang kertas tersebut di atas tempat tidurku, dan menangis dengan air mata bercucuran sampai suaraku hilang. Tahun itu, adikku berusia 17 tahun. Aku 20.

Dengan uang yang ayahku pinjam dari seluruh dusun, dan uang yang adikku hasilkan dari mengangkut semen pada punggungnya di lokasi konstruksi, aku akhirnya sampai ke tahun ketiga (di universitas). Suatu hari, aku sedang belajar di kamarku, ketika teman sekamarku masuk dan memberitahukan, "Ada seorang penduduk dusun menunggumu di luar sana!"

Mengapa ada seorang penduduk dusun mencariku? Aku berjalan keluar, dan melihat adikku dari jauh, seluruh badannya kotor tertutup debu semen dan pasir. Aku menanyakannya, "Mengapa kamu tidak bilang pada teman sekamarku kamu adalah adikku?" Dia menjawab, tersenyum, "Lihat bagaimana penampilanku. Apa yang akan mereka pikir jika mereka tahu saya adalah adikmu? Apa mereka tidak akan menertawakanmu?"

Aku merasa terenyuh, dan air mata memenuhi mataku. Aku menyapu debu-debu dari adikku semuanya, dan tersekat-sekat dalam kata-kataku, "Aku tidak perduli omongan siapa pun! Kamu adalah adikku apa pun juga! Kamu adalah adikku bagaimana pun penampilanmu..."

Dari sakunya, ia mengeluarkan sebuah jepit rambut berbentuk kupu-kupu. Ia memakaikannya kepadaku, dan terus menjelaskan, "Saya melihat semua gadis kota memakainya. Jadi saya pikir kamu juga harus memiliki satu." Aku tidak dapat menahan diri lebih lama lagi. Aku menarik adikku ke dalam pelukanku dan menangis dan menangis. Tahun itu, ia berusia 20. Aku 23.

Kali pertama aku membawa pacarku ke rumah, kaca jendela yang pecah telah diganti, dan kelihatan bersih di mana-mana. Setelah pacarku pulang, aku menari seperti gadis kecil di depan ibuku. "Bu, ibu tidak perlu menghabiskan begitu banyak waktu untuk membersihkan rumah kita!" Tetapi katanya, sambil tersenyum, "Itu adalah adikmu yang pulang awal untuk membersihkan rumah ini. Tidakkah kamu melihat luka pada tangannya? Ia terluka ketika memasang kaca jendela baru itu.."

Aku masuk ke dalam ruangan kecil adikku. Melihat mukanya yang kurus, seratus jarum terasa menusukku. Aku mengoleskan sedikit saleb pada lukanya dan mebalut lukanya. "Apakah itu sakit?" Aku menanyakannya. "Tidak, tidak sakit. Kamu tahu, ketika saya bekerja di lokasi konstruksi, batu-batu berjatuhan pada kakiku setiap waktu. Bahkan itu tidak menghentikanku bekerja dan..." Ditengah kalimat itu ia berhenti. Aku membalikkan tubuhku memunggunginya, dan air mata mengalir deras turun ke wajahku. Tahun itu, adikku 23. Aku berusia 26.

Ketika aku menikah, aku tinggal di kota. Banyak kali suamiku dan aku mengundang orang tuaku untuk datang dan tinggal bersama kami, tetapi mereka tidak pernah mau. Mereka mengatakan, sekali meninggalkan dusun, mereka tidak akan tahu harus mengerjakan apa. Adikku tidak setuju juga, mengatakan, "Kak, jagalah mertuamu aja. Saya akan menjaga ibu dan ayah di sini."

Suamiku menjadi direktur pabriknya. Kami menginginkan adikku mendapatkan pekerjaan sebagai manajer pada departemen pemeliharaan. Tetapi adikku menolak tawaran tersebut. Ia bersikeras memulai bekerja sebagai pekerja reparasi.

Suatu hari, adikku diatas sebuah tangga untuk memperbaiki sebuah kabel, ketika ia mendapat sengatan listrik, dan masuk rumah sakit. Suamiku dan aku pergi menjenguknya. Melihat gips putih pada kakinya, saya menggerutu, "Mengapa kamu menolak menjadi manajer? Manajer tidak akan pernah harus melakukan sesuatu yang berbahaya seperti ini. Lihat kamu sekarang, luka yang begitu serius. Mengapa kamu tidak mau mendengar kami sebelumnya?"

Dengan tampang yang serius pada wajahnya, ia membela keputusannya. "Pikirkan kakak ipar--ia baru saja jadi direktur, dan saya hampir tidak berpendidikan. Jika saya menjadi manajer seperti itu, berita seperti apa yang akan dikirimkan?"

Mata suamiku dipenuhi air mata, dan kemudian keluar kata-kataku yang sepatah-sepatah: "Tapi kamu kurang pendidikan juga karena aku!" "Mengapa membicarakan masa lalu?" Adikku menggenggam tanganku. Tahun itu, ia berusia 26 dan aku 29.

Adikku kemudian berusia 30 ketika ia menikahi seorang gadis petani dari dusun itu. Dalam acara pernikahannya, pembawa acara perayaan itu bertanya kepadanya, "Siapa yang paling kamu hormati dan kasihi?" Tanpa bahkan berpikir ia menjawab, "Kakakku."

Ia melanjutkan dengan menceritakan kembali sebuah kisah yang bahkan tidak dapat kuingat. "Ketika saya pergi sekolah SD, ia berada pada dusun yang berbeda. Setiap hari kakakku dan saya berjalan selama dua jam untuk pergi ke sekolah dan pulang ke rumah. Suatu hari, Saya kehilangan satu dari sarung tanganku. Kakakku memberikan satu dari kepunyaannya. Ia hanya memakai satu saja dan berjalan sejauh itu. Ketika kami tiba di rumah, tangannya begitu gemetaran karena cuaca yang begitu dingin sampai ia tidak dapat memegang sumpitnya. Sejak hari itu, saya bersumpah, selama saya masih hidup, saya akan menjaga kakakku dan baik kepadanya."

Tepuk tangan membanjiri ruangan itu. Semua tamu memalingkan perhatiannya kepadaku. Kata-kata begitu susah kuucapkan keluar bibirku, "Dalam hidupku, orang yang paling aku berterima kasih adalah adikku." Dan dalam kesempatan yang paling berbahagia ini, di depan kerumunan perayaan ini, air mata bercucuran turun dari wajahku seperti sungai.

[Diterjemahkan dari "I cried for my brother six times"]

Memilih mempunyai bayi laki-laki atau Perempuan

Berharap biasanya dilakukan oleh sebagian orang yang mempunyai suatu rencana pada waktu mendatang. Bagi beberapa orang yang tidak mempunyai sebuah rencana pada waktu dekat, anda dapat menyimpannya sebagai referensi.

Latar belakang :
Sperma laki-laki mengandung unsur spermatozoa X dan Y, spermatozoon X menentukan unsur perempuan sedangkan Y adalah unsur laki-laki. Berdasarkan sifat-sifat physiologi dari spermatozoa diatas, para ahli gynetika membuat teori dalam memilih untuk melahirkan bayi laki-laki atau perempuan.

1. Faktor makanan :
Jika menginginkan seorang bayi perempuan
Suami harus makan makanan yang banyak mengandung Alkaline, sedangkan istri banyak makan makanan yang mengandung asam.
Makanan yang banyak mengandung alkaline adalah : sayur-sayuran, buah-buahan, putih telur, susu, dan ganggang laut.
Makanan yang banyak mengandung asam adalah : Daging, dan sea food (makanan laut )
Jika menginginkan bayi laki-laki.
Suami harus banyak mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung asam, sedangkan istri harus banyak mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung alkaline ( liahat jenis makanan diatas )

2. Faktor waktu ( Kapan melakukan senggama ? )
Jika menginginkan seorang bayi perempuan
Keseringan senggama diklakukan pada waktu sebelum masa haid.
Jika menginginkan bayi laki-laki.
Keseringan senggama diklakukan pada waktu mendekati masa haid dan atau segera sesudah masa haid.
Bagaimana mengetahui periode masa haid ?
Temperatur atau suhu tubuh meningkat ( anda bisa menggunakan alat pengukur suhu tubuh dan mencatatnya sebagai record )

3. Faktor Penetrasi ( tusukan ).
Jika menginginkan seorang bayi perempuan.
Suami harus menghindari tusukan yang dalam kedalam kemaluan istri pada waktu senggama.
Jika menginginkan bayi laki-laki.
Disarankan untuk melakukan tusukan yang dalam oleh suami pada waktu senggama.
Alasan :

Karakter dari Spermatozoa X dan Y. Spermatozoa X : Pelari maraton (jauh) dengan stamina yang tinggi ( kuat ) Spermatozoa Y : Pelari sprinter (cepat) dengan stamina yang loyo ( lemah ) Jadi, dengan tusukan yang dalam, kemungkinan untuk spermatozoa Y mencapai tujuan akan lebih besar

4. Faktor Rangsangan.
Jika menginginkan seorang bayi perempuan.
Istri harus menhidari rangsangan selama senggama. Secresi cairan yang keluar dari kemaluan penempuan akan menjadi alkaline jika terangsang, hal ini akan mendorong aktifitas spematozoa Y. Jika menginginkan bayi laki-laki. Ejakulasi suami sesudah istri terangsang

5. Faktor persiapan istri.
Jika menginginkan seorang bayi perempuan.
Cuci vagina dengan larutan dari dua sendok white vinegar yang sudah dicampur dalam satu liter air bersih. Hal ini dilakukan agar kondisinya menjadi asam sehingga aktifitas spermatozoon Y menurun. Jika menginginkan bayi laki-laki. Cuci vagina dengan larutan dari dua sendok soda yang sudah dicampur dalam satu liter air bersih

6. Faktor posisi
Jika menginginkan seorang bayi perempuan.
Posisi Istri pada waktu senggama diatas suami.
Jika menginginkan bayi laki-laki.
Posisi suami pada waktu senggama berada diatas istri. Hal ini mengikuti sifat dari spermatozoon Y akan cepat menuju sasaran ( sel telur ).

Untuk rencana mempunyai seorang anak diatas dan siapapun yang akan membutuhkan rencana untuk masa datang, tabel dibawah ini akan membantu untuk memprediksi jenis kelamin dari anak yang akan dilahirkan.Akurasi dari tabel dibawah telah dibuktikan oleh ribuan orang dan hal ini dipercaya sebagai 99% kebenarannya. Percaya atau tidak.


Keterangan :
P = Perempuan
L = Laki-laki

Penjelasan :
Anda dapat memilih musim atau bulan yang anda inginkan untuk mendapatkan bayi laki-laki atau perempuan dengan berpedoman pada tabel diatas. Usia istri dari umur 18 sampai 45 tahun pada baris atas dari tabel, sedangkan kolom kiri dari tabel menunjukkan bulan pembuahan dari anak yang diinginkan. Dengan berpedoman pada tabel diatas anda akan dapat memilih waktu kapan harus melakukan senggama menurut jenis kelamin anak yang diinginkan.
Jadi anda dapat merencanakan untuk mempunyai anak laki-laki ataupun perempuan.
Tabel ini diambil dari Royal tomb dekat Peking, China. Original copy tersimpan di Institute of Science of Peking.
Kebenaran dari tabel diatas telah dibuktikan oleh ribuan orang dan dipercaya 99% kebenarannya.
Contoh singkat : Jika istri berusia 27th dan bayinya dibuat pada bulan Januari, berdasarkan tabel diatas bayi yang akan dilahirkan adalah perempuan. Tabel diatas didasarkan pada bulan proses pembuahan bayi, bukan kelahiran dari bayi.

Keterangan :
Ahli-ahli genetika China telah meneliti dan menyajikan kembali tabel ini setelah terkubur lama di Royal tomb selama 700 tahun yang lalu.

Untuk Mendapatkan artikelnya dalam bentuk Doc anda dapat mendownloadnya dibawah ini

Download disini

Menanti Kehancuran Amerika dan Eropa (Sebuah Pengantar)

Apabila di masa lampau, permusuhan Barat terhadap Islam dan kaum
muslimin hanya berwujud dalam satu bentuk, yaitu perang fisik
salibiyah (Crusades) yang berlangsung selama 200 tahun, maka pada
masa-masa setelahnya hingga hari ini dan bahkan hingga masa-masa
mendatang, permusuhan Barat memencar di dalam berbagai bentuk dan
dalam segala bidang kehidupan, membuka jari-jemarinya menjangkau
segala bagian yang ada.

Untuk meruntuhkan Daulah Utsmaniyyah yang saat itu menjadi benteng
pembela dan penegak Islam yang menyatukan seluruh dunia Islam,
bangsa-bangsa Nasrani Barat telah melancarkan berbagai makar dan
konspirasi selama 6 abad. Selama masa lebih dari 150 tahun (1103-1256
H = 1695-1839 M), Barat beramai-ramai mengeroyok Daulah Utsmaniyah,
dipimpin oleh empat negara super power dunia saat itu, yaitu Inggris,
Perancis, Rusia, dan Autria. Usaha untuk mencabik-cabik dan
meruntuhkan menara Islam ini akhirnya berhasil, melalui adu domba
Daulah Utsmaniyah dengan bangsa Arab pada Perang Dunia I. Perang yang
berakhir dengan perjanjian Versailles 1919 M itu, membagi-bagi wilayah
kekuasaan Daulah Utsmaniyah untuk negara-negara dan mengizinkan
tentara Sekutu menduduki Istambul.



Di samping melancarkan peperangan selama 6 abad melawan Daulah
Utsmaniyah, Barat juga melancarkan peperangan kepada Islam dan kaum
muslimin melalui 5 jurus maut, yaitu:
a. Orientalisme, yaitu usaha-usaha pengkajian dan penelitian terhadap
Islam dan kaum muslimin, dengan tujuan menghancurkan Islam dari dalam.
b. Kristenisasi. Barat menjadikan koloniaslime dan imperalisme sebagai
kendaraan awal bagi pengkristenan dan pemurtadan kaum muslimin.
Setelah kaum imperialis Barat berhasil diusir dari dunia Islam,
kristenisasi tetap dijalankan dan bahkan semakin intensif.
c. Kolonialisme dan imperalisme, dengan bergerak di lapangan politik
penjajahan dan perebutan monopoli ekonomi. Inggris, Perancis, Spanyol,
Portugis, Austria, Belanda, Italia, Rusia dan negara-negara Barat
lainnya menjajah wilayah dunia Islam merampas harta kekayaannya,
memperbudak dan memperbodohi kaum muslimin selama tak kurang dari 350
tahun.
d. Imperialisme kebudayaan, sejak dari paham sekulerisme sampai kepada
paham atheisme dan komunisme, sejak dari paham kapitalisme liberal
sampai kepada paham sosialisme. Budaya dan gaya hidup yang lepas dari
tuntunan syariat, akal sehat, dan fitrah yang lurus diekspor secara
halus dan paksaan, agar diadopsi oleh dunia islam.
e. Zionisme. Melalui bantuan Inggris, Perancis, Amerika, dan Rusia
kaum Yahudi akhirnya merampas bumi Palestina dari tangan kaum
muslimin, dan mendirikan negara Israel.
Kelima jurus maut Barat ini sampai saat ini tetap dipertahankan dan
bahkan kuantitas dan kualitasnya senantiasa ditingkatkan Permusuhan
Barat yang merepresentasikan peradaban Yahudi, Nasrani, komunis, dan
paganis, terhadap dunia Islam ternyata tidak pernah surut. Justru,
semakin hari semakin bertambah tebal, kuat, dan ganas. Apa yang saat
ini mereka sebut sebagai `Perang Melawan Terorisme Global', juga
invasi militer ke Afghanistan dan Irak, hanya semakin mengkuatkan
kebenaran dan kepastian realita `benturan antara kebenaran dan
kebatilan' yang telah ditegaskan oleh Al-Qur'an dan As-Sunnah.
Perang dan permusuhan dunia Barat terhadap Islam dan kaum muslimin
memang telah, sedang, dan akan senantiasa berlangsung. Baik duniua
Barat diwakili oleh satu pihak maupun oleh banyak pihak, karena
sejatinya kekafiran itu adalah agama yang satu.

Uni soviet yang mengusung komunisme memang telah runtuh. Amerika
Serikat yang memimpin sekutu-sekutunya dari Eropa Barat, Australia,
Jepang, dan Korea Selatan kini muncul sebagai satu-satunya negara
super power dunia. Dengan kekuatan militer, politik, ekonomi, dan
budaya yang dimilikinya, Amerika tampil mengangkangi segala negara dan
lembaga di dunia, tak terkecuali PBB. Dengan leluasa, Amerika bisa
melanggar peraturan PBB, tanpa ada seorang pun dan sebuah negara pun
yang bisa mencegah dan menghukumnya.

Francis Fukuyama menyebutnya sebagai sebuah akhir dari evolusi
sejarah. Perjalanan sejarah, menurutnya, kini telah berakhir dengan
kemenangan demokrasi sebagai ideologi politik dan kapitalisme liberal
sebagai ideologi ekonomi.

Benarkah demikian? Klaim Fukuyama ternyata banyak ditentang oleh para
ilmuwan dan tokoh barat sendiri. Bernard Lewis dan Samuel Huntington
memandang bahwa `clash of civilizations' benturan peradaban (baca:
pertarungan antara kebenaran dan kebatilan) akan tetap berlangsung.
Setelah komunisme runtuh, musuh Barat berikutnya adalah Islam.
Perbedaan yang mendasar antara ideologi, sejarah, dan karakteristik
peradaban Islam dengan Barat, merupakan penyebab utama ditempatkannya
Islam sebagai `musuh' dari peradaban Barat.

Dari sini, perang melawan Islam dan kaum muslimin yang dikemas secara
sistematis dan teorganisir dalam sandi `perang melawan terorisme
global' pun dicanangkan oleh AS dan diamini oleh lebih dari 95% negara
anggota PBB, tak terkecuali sebagian besar negara yang berpenduduk
mayoritas muslim. Umat Islam yang ingin hidup berdasar Al-Qur'an dan
As-Sunnah, diberi stempel `fundamentalis Islam' dan `teroris Islam'
yang harus diburu dan dimusnahkan. Afghanistan dan Irak menjadi korban
pertama umat Islam dari kebrutalan Barat.

Dalam suasana yang memprihatinkan seperti ini, banyak umat Islam
sendiri yang merasa pesimis dengan masa depan Islam. Abad XV Hijriyah
yang beberapa dekade sebelumnya diprediksikan oleh banyak tokoh Barat
dan Islam sebagai masa kebangkitan Islam, Ash-Shahwah Al-Islamiyyah,
akankah berakhir dengan tragis dan memilukan? Tidak adakah secercah
harapan untuk kebangkitan umat Islam? Haruskah umat Islam mengekor dan
menyerah kalah kepada Barat, dengan menerima demokrasi, kapitalisme,
dan liberalisme secara bulat, sebagaimana yang telah dilakukan oleh
sebagian kaum muslimin yang telah ter-Baratkan?

Berbeda dengan segelintir umat Islam yang pesimis tersebut, buku ini
mempaparkan fakta dan harapan yang sebaliknya. Buku ini menguatkan
keyakinan para tokoh umat Islam sebelumnya, seperti Syaikh Abul Hasan
Ali Al-Hasani An-Nadawi, Sayud Qutub, Muhammad Qutub, Abdullah Azzam,
dan banyak tokoh muslim lainnya. Keyakinan mereka akan masa depan
Islam yang gemilang dan tampilnya Islam di panggung sejarah sebagai
rahmatan lil-`alamin, bukanlah sebuah utopia belaka. Keyakinan ini
tumbuh dari nash-nash Al-Qur'an dan As-Sunnah yang menegaskan akan
kembali berjayanya Islam dengan memimpin seluruh dunia, dan realitas
peradaban Barat yang kini tengah sempoyongan.

Dalam buku ini, Penulis memaparkan fakta-fakta terbaru secara jelas
dan rinci tentang kondisi proses kerusakan yang tengah dihadapi oleh
Amerika dan sekutu-sekutunya dalam segala lini kehidupan. Sebuah
penjelasan yang sangat memuaskan, tak terbantahkan, dan dibenarkan
oleh para tokoh dan ilmuwan Amerika dan Eropa sendiri. Dikuatkan oleh
banyak ayat Al-Qur'an dan hadits-hadits shahih keyakinan bahwa
kemenangan Islam akan segera tiba, nampaknya sudah dipelupuk mata.
Islam, secara pasti, akan mampu memenangkan benturan peradaban melawan
super power kebatilan itu.

Namun, kapan kemenangan Islam dan keruntuhan Amerika itu akan terjadi?
Siapakah gerangan umat Islam yang akan meretas jalan menuju kembalinya
Islam ke pentas kepemimpinan dunia tersebut. Bagaimana karakteristik
generasi baru harapan Islam tersebut? Bagaimana proses terjadinya
peralihan kekuasaan di panggung dunia ini? Ilmu, amal, rencana, dan
langkah-langkah apa saja yang harus ditempuh untuk merealisasikan
segala harapan dan keyakinan tersebut?

Anda, Insya Allah, akan menemukan jawaban dari segala pertanyaan di
atas dan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan lainnya dalam buku yang
sangat istimewa ini. Baca dan simaklah dengan seksama, niscaya Anda
akan menemukan kepuasaan dan keyakinan yang prima. Selamat menikmati.

BUKU SERI AKHIR ZAMAN TERBARU
KARYA : ABU FATIAH AL ADNANI - ABU LAILA ABDURRAHMAN
MENANTI KEHANCURAN AMERIKA DAN EROPA

Dikutip dari : Granadamediatama