Kita Perlu Istirahat Sejenak


Kita adalah para pejalan yang menempuhi jalur kehidupan yang sangat panjang, jauh. Lika-liku kehidupan penuh rintangan terkadang membuat kepala kita berat, pikiran penat, hati gundah, tubuh pegal, keringat sekujur tubuh sehabis melakukan serangkaian aktivitas melelahkan.

Tidak hanya jarak perjalanan yang teramat jauh, tetapi harapan dan keinginan kita pun teramat jauh, panjang angan-angan, selangit hasrat. Dan ketika harapan tidak diikuti oleh kemampuan untuk mencapainya, maka jatuhlah diri ke jurang keputusasaan, nestapa, merana, terasa makin gelap jalan yang terbentang ke depan.

Perjalanan kehidupan memang membuat kita kelelahan. Jika kita paksakan terus berjalan tanpa henti-hentinya, setangguh apapun kita, secerdas apapun kita, sekuat apapun kita, pasti akan terjatuh juga. Kita perlu istirahat di sela-sela perjalanan, di tengah jalan kehidupan yang penuh dengan ujian ini.

Siapapun kita, dimanapun posisi kita, di koordinat lapangan kehidupan apapun kita, istirahat sejanak adalah sebuah kebutuhan. Istirahat dengan melakukan perenungan, muhasabah, minum seteguk air ruhani untuk penenang diri, merefleksi diri, berkaca diri, membersihkan diri, mengoreksi diri.

Setiap sholat kita juga hakikatnya istirahat, istirahat untuk mengisi bensin yang telah kehabisan di perjalanan. Kita istirahat untuk menuju aktivitas yang lebih besar lagi, dengan energi utuh kembali, dengan ruh baru, pikiranbaru, menatap masa depan dengan lebih optimis.

No comments: