Tangkap Jejak Alam Semesta saat Berusia 700 Juta Tahun

Potret Galaksi Terjauh dan Tertua

WASHINGTON - Teleskop Hubble dan Spitzer yang dipasang di luar angkasa terus mengeksplorasi jagat raya. Kemarin (13/2) kedua teleskop yang juga berfungsi sebagai kamera tersebut berhasil merekam galaksi tertua dan terjauh di alam semesta.

Galaksi yang diperkirakan berjarak 13 miliar tahun cahaya dari bumi itu diberi nama A1689-zD1. Para ilmuwan meramalkan bahwa galaksi tersebut terbentuk saat alam semesta baru berusia sekitar 700 juta tahun. Bentuknya jauh berbeda dengan Galaksi Bimasakti karena termasuk di antara formasi yang kali pertama terbentuk di alam semesta ini.

"Ukurannya lebih kecil dan tipis. Galaksi itu memiliki dua pusat dan memiliki formasi bintang-bintang yang lebih ekstrem," jelas Holland Ford, profesor astronomi dari Johns Hopkins University, AS.

Untuk melihat objek sejauh itu, para astronom menggunakan metode yang disebut lensa galaksi. Metode tersebut mengandalkan sekelompok galaksi yang letaknya lebih dekat dengan Bumi untuk digunakan sebagai lensa tambahan dan berfungsi memperkuat daya pandang teleskop Hubble maupun Spitzer.

Gaya gravitasi yang kuat di sekitar kluster galaksi akan membelokkan cahaya yang datang dari belakangnya sehingga menimbulkan efek pembesaran jika objek yang jaraknya sangat jauh itu dilihat dari Bumi. "Dalam pengamatan kali ini, galaksi tertua tersebut dapat terlihat sepuluh kali lebih terang karena efek itu. Jutaan objek yang terletak di belakang kluster terlihat ratusan kali lebih tajam," sambungnya.

Meski hanya dalam gambar hitam putih dan buram, jelas Ford, rekaman tersebut merupakan foto paling jelas untuk melihat objek dengan jarak sejauh itu. Dengan teleskop lebih canggih, termasuk Hubble generasi baru -yang rencananya diluncurkan pada 2013-objek-objek seperti itu akan menarik untuk dipelajari. "Ada sejumlah karakteristik tertentu pada galaksi ini. Di masa depan, sepertinya, susunan galaksi ini akan terbentuk seperti Bimasakti," tegas Ford



Kluster A1689-zD1 itu kekuningan dengan sejumlah cahaya ungu dan putih yang berpendar mengelilinginya. Formasi galaksi baru tersebut ditemukan di sekitar formasi bintang yang lebih dulu terpetakan dan dinamakan Abell 1689.

Estimasi jarak A1689-zD1 tersebut juga didasarkan pada Abell 1689 yang berlokasi di titik dua miliar tahun cahaya dari Bumi. Gambar hasil proyeksi Hubble dan Spitzer saling mengover untuk menghasilkan sudut pandang yang lebih detail. "Akhirnya, hasil gambar Hubble ini dapat menembus lokasi yang tak terjangkau kinerja teleskop mana pun di muka bumi," sambung Rychard Bouwens dari University California yang tergabung dalam tim peneliti tersebut.

A1689-zD1 itu diperkirakan terbentuk di era "masa kegelapan", yaitu masa di antara terbentuknya galaksi awal setelah Big Bang (ledakan besar) terjadi. Para ahli Astronomi percaya bahwa A1689-zD1 termasuk di antara sekian galaksi yang berperan untuk mengakhiri "masa kegelapan" tersebut.

Para ahli astronomi kini mempersiapkan materi penemuan baru itu untuk diperdalam dalam penelitian lanjutan setelah teleskop generasi terbaru penerus Hubble bernama James Webb Space Telescope (JWST) diluncurkan pada 2013. Selain JWST, saat ini para ilmuwan dunia sedang merancang radio teleskop Atacama Large Millimeter Array (ALMA) yang segera dituntaskan pada 2012. "ALMA dan JWST akan menjadi kombinasi yang sangat sempurna dalam usaha memahami alam semesta ini secara utuh," tulis mereka dalam sebuah jurnal ilmiah. (AP/Physorg/zul/ruk)
Teleskop Hubble, Membantu Mengungkap Rahasia Alam Semesta

TELESKOP angkasa Hubble adalah teleskop raksasa luar angkasa yang dipasang di orbit bumi. Nama Hubble diambil dari ilmuwan terkenal AS Edwin Hubble. Sebagian besar dari benda-benda angkasa yang sudah berhasil diidentifikasi adalah hasil "jepretan" teleskop Hubble yang juga berfungsi sebagai kamera itu.

Proyek teleskop Hubble mulai dirintis pada 1962 berdasar rekomendasi Akademi Sains Nasional Amerika (NASA) kepada pemerintah AS. Tiga tahun kemudian, tepatnya pada 1977, kongres AS pun mulai mengumpulkan dana untuk proyek tersebut. Pada tahun yang sama, pembuatan teleskop angkasa Hubble pun segera dimulai.

Konstruksi awal teleskop Hubble berhasil diselesaikan pada 1985 sebelum akhirnya diluncurkan tanggal 25 April 1990. Sejatinya, Hubble direncanakan beroperasi pada 1986. Tetapi, itu ditunda sementara karena adanya tragedi bencana pesawat luar angkasa Challenger.

Beberapa tahun setelah dioperasikan, Hubble pernah menghasilkan gambar yang buram dan tidak jelas. Akhirnya, NASA menemukan bahwa lensa pada teleskop tersebut telah bergeser. Desember 1993, Pesawat Ulang-Alik Endeavor dikirim untuk memodifikasi Hubble dengan menambahkan kamera baru untuk memperbaiki kesalahan pada lensa primernya tersebut

Hubble sangat banyak membantu para ilmuwan dalam mengobservasi dan meneliti jagat raya serta objek-objek luar angkasa, termasuk lubang hitam (black hole), galaksi, dan bintang. Hubble adalah teleskop angkasa yang berhasil menemukan Xena, planet ke-10 beserta satelitnya, Gabrielle. Hubble juga sudah banyak mengirimkan gambar-gambar yang menakjubkan tentang kejadian-kejadian di luar angkasa, seperti supernova, lahirnya bintang, tabrakan bintang, dan berbagai fenomena unik lain.

Gambar sebuah galaksi raksasa tidak dikumpulkan dalam sehari saja. Galaksi Messier 101 (M-101) adalah salah satunya. Gambar galaksi itu merupakan gambar terbesar dan terdetail dari sebuah galaksi spiral yang pernah dihasilkan oleh Hubble. Gambar galaksi tersebut terdiri atas 51 bagian.

Pada misi kedua perbaikan Hubble Februari 1997, astronot mengganti sebagian instrumen Hubble dan menambahkan selimut baru agar alat itu tetap hangat. Pada 2001, perlengkapan baru yang dinamai Advance Camera dipasang pada Hubble agar dapat mempertajam gambar dan memperlebar sudut pandang kamera. Juga, dipasang sejumlah perlengkapan baru pada 2003, yaitu Wide Field Camera 3 dan Cosmic Origins Spectrograph.

Hubble seharusnya dinonaktifkan pada akhir 2005. Tetapi, pada Oktober 1997, NASA memutuskan memperpanjang pengoperasian Hubble dari 2005 ke 2010. Hubble akan digantikan oleh teleskop James Webb yang akan diluncurkan pada 2013.

Dimensi teleskop Hubble memiliki ketebalan 13,1 meter, diameter 4,27 meter, dan berat 11.000 kilogram. Ukuran Hubble hampir sama dengan sebuah bus. Lensa primer teleskop Hubble berdiameter 2,4 meter dan beratnya mencapai 826 kilogram.

Lensa ini terbuat dari kaca silika yang dilapisi lapisan tipis aluminum murni untuk merefleksikan cahaya. Selain lapisan aluminum, lensanya juga memiliki lapisan magnesium fluorida yang berguna untuk mencegah oksidasi dan sinar ultraviolet (UV) dari matahari agar lensa tidak cepat rusak.(BBC/zul/ruk)

Sumber : Jawa Pos

No comments: