Satu Komputer Multiuser

Deteksi Produk lewat Interaksi Layar
Raksasa perangkat lunak Microsoft kembali menghadirkan inovasi terbaru dalam bidang hardware. Setelah sukses dengan media player Zune dan console game Xbox 360 yang sukses di pasaran, kini mereka merilis Microsoft Surface. PC multi-touch berbentuk meja. Pada 29 Mei kemarin, temuan baru di diperkenalkan pada The Wall Street Journal’s D: All Things Digital conference di Carlsbad, California.
Perangkat komputer ini tidak perlu meja atau sejenisnya untuk penempatan. Surface adalah "meja" itu sendiri. Secara bentuk, memang tampak seperti menanamkan komputer pada sebuah coffe table.
PC ini dengan sistem operasi Windows Vista ini memiliki Layar touchscreen 30 inci. Berwarna dasar hitam dan menghadap ke atas, dengan lapisan hard-plastic. Sebagai frame, digunakan bahan clear acrylic. Di bawah layar, ditempatkan lima buah kamera yang dilengkapi sensor untuk mendeteksi obyek di sekitar.
Surface memungkinkan interaksi langsung antara user dengan fitur-fitur didalamnya. Untuk mengoperasikan, tidak diperlukan mouse atau keyboard. Pengguna cukup menyentuh dan menggeserkan jarinya pada tombol atau objek di layar.



Surface juga mampu merespon hingga puluhan sentuhan dalam waktu bersamaan. Teknologi ini akrab disebut multi-touch. "Dengan Surface, kami menciptakan metode yang lebih intuitif bagi masyarakat untuk berinteraksi dengan teknologi," kata Steve Ballmer, Co- founder Microsoft. "Surface hanya pembuka. Kedepannya, teknologi ini akan semakin menyebar di berbagai bidang," tambah Ballmer.
"Kesaktian" Surface tidak hanya sampai di situ. Permukaan layarnya mampu mendeteksi dan berinteraksi dengan peralatan elektronik dan gadget. Alat ini pun mampu membaca barcode kartu kredit yang diletakkan diatasnya.
Ingin melihat jepretan kamera digitalmu? Tinggal letakkan kamera itu atas permukaan layar. Gambar yang tersimpan akan langsung ditampilkan. Untuk memperbesar tampilan gambar, user cukup men-drag dengan tangan ke pojok layar.
Proses transfer data berupa lagu atau video dari media player macam Zune pun cukup dengan menempatkannya diatas layar. Pembelian lagu atau content elektronik lain secara online juga hanya dengan meletakkan credit card atau reward card ber-barcode diatas layar.
Surface juga mampu menampilkan informasi produk. Misalnya, mengetahui spesifikasi sebuah ponsel. User tinggal meletakkan ponsel di layar, dan spesifikasinya langsung ditampilkan. Bahkan ketika diletakkan segelas anggur, Surface mampu menampilkan informasi tentang anggur itu. Baik daerah tempat anggur diproduksi, serta menu makanan yang cocok dengan anggur ini.
Rilisan perdana ini akan tersedia mulai November mendatang di toko-toko T-Mobile di seluruh Amerika Serikat dan akan digunakan di jaringan Starwood Hotels & Resorts Worldwide Inc., Sheraton Hotel, serta di kasino-kasino milik Harrah’s Entertainment Inc. di Las Vegas.
Harga resmi yang diumumkan Microsoft belum pasti, tetapi bisa dipastikan ada di kisaran USD 5 ribu hingga USD 10 ribu atau sekitar Rp 46 juta hingga Rp 92 juta. Tertarik? (rum/bs)



Hasil Ramuan Enam Tahun
Teknologi ini pertama kali terwujud dalam konsep produk Steven Bathiche dan Andrew D. Wilson pada tahun 2001. Konsep dasarnya adalah teknologi multi-touch yang dikembangkan sejak 1982 di University of Toronto dan Bell Labs. Bulan Oktober di tahun yang sama, dibentuk tim dengan pimpinan Bathiche dan Wilson untuk mengembangkan konsep ini.
Dua tahun kemudian, ide ini dipresentasikan di depan chairman Microsoft, Bill Gates. Prototype awal dibuat dengan nama T1. Bentuknya mengadaptasi tampilan meja bikinan IKEA, produsen furnitur terkenal asal Swedia. Selanjutnya, diciptakan hingga lebih dari 85 prototype dengan berbagai macam aplikasi. Desain finalnya baru benar-benar selesai 2005 lalu.
Konsep akhir ini sempat muncul di film sci-fi The Island (2005) yang dibintangi Ewan McGregor dan Scarlett Johansson. Tepatnya digunakan tokoh ilmuwan "Merrick" yang diperankan aktor Sean Bean di salah satu adegan. Dalam versi DVD, sutradara Michael Bay menyebutkan konsep alat ini hasil konsultasi dengan Microsoft.
Dalam memproduksi hardware ajaib ini, Microsoft memberikan perlakuan spesial bahkan sangat protektif. Biasanya mereka fokus pada software dan menyerahkan perakitan hardware pada perusahaan partner. Kini, mereka memilih merakit Surface sendiri. (rum/bs)

sumber :
www.jawapos.com
www.wemaster.net

No comments: